Amal Khair Yasmin

Peran Rumah Cahaya - Yasmin dalam Mempersiapkan Remaja Tangguh dan Bermental Sehat

Isu kesehatan mental saat ini menjadi jauh lebih penting untuk dibahas terutama sejak dunia dilanda pandemi Covid-19 yang berkepanjangan hingga saat ini. Dampak luarbiasa dari pandemi Covid-19 telah menimbulkan persoalan sangat serius terhadap persoalan kesehatan mental. Banyak orang menjadi sedih dan tertekan karena kematian anggota keluarganya akibat Covid-19, banyak karyawan menjadi resah karena kehilangan pekerjaan akibat PHK, para pedagang bingung karena harus menutup lapaknya, para pelajar lelah dan bosan karena harus belajar daring terus-menerus, banyak orang tua kesulitan dalam mendampingi anak sekolah daring, termasuk banyak tenaga kesehatan tertekan karena beban terlalu berat dalam menangani pasien terpapar Covid-19 bahkan banyak juga tenaga medis yang meninggal dalam bertugas.

Terjadinya perubahan keadaan yang menimpa seluruh sektor kehidupan, semua terjadi secara mendadak dan menyeluruh telah menimbulnya tingkat kecemasan yang tinggi, ketidakpastian, perasaan tertekan (depresi) menimpa hampir semua kalangan. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya peningkatan persoalan gangguang kesehatan mental.

Adanya persoalan gangguan kesehatan mental remaja akibat pandemi Covid-19 cukup besar, banyak di kalangan remaja menjadi cemas, tertekan dan depresi berat yang diakibatkan pandemi Covid-19. Ditutupnya sekolah dan harus belajar terus-menerus di depan layar laptop atau handphone, berkurangnya ruang aktivitas penting, kurangnya waktu bermain di luar dan bersosialisasi seperti mengobrol langsung telah membuat mereka bosan dan tertekan, banyak remaja kehilangan beberapa momen besar dalam kehidupan mereka. Para remaja menghadapi situasi baru ini bukan tidak hanya dengan kecewa, namun juga kecemasan dan perasaan terisolasi yang membebani, terhadap perubahan hidup akibat wabah yang secara cepat dan terus menerus. 

Menurut data survei Global Health Data Exchange 2017, ada 27,3 juta orang di Indonesia mengalami masalah kesehataan kejiwaan. Artinya, satu dari sepuluh orang di negara ini mengidap gangguan kesehatan jiwa. Untuk data kesehatan mental remaja di Indonesia sendiri pada 2018, terdapat sebanyak 9,8% merupakan prevalensi gangguan mental emosional dengan gejala depresi dan kecemasan untuk remaja berumur > 15 tahun, meningkat dibandingkan pada 2013. Dapat kita bayangkan, data ini adalah yang terjadi di tahun sebelum pandemi terjadi, mungkin data tersebut akan jauh lebih besar jika dilihat setelah pandemi terjadi?

Isu seputar persoalan kesehatan mental masih kurang mendapat perhatikan serius atau masih dianggap belum terlalu penting diperhatikan. Hal ini dapat kita lihat masih kurangnya fasilitas untuk rehabilitasi mental bagi remaja yang mengalami gangguan kesehatan mental, masih minimnya kesadaran remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan mental seperti sama pentingnya menjaga kesehatan fisik itu sendiri, masih adanya anggapan tabu untuk berkonsultasi dengan psikolog jika ada persoalan terkait kesehatan mental. Perlu diupayakan secara serius untuk membuat program dan memperbanyak wadah atau fasilitas untuk meminimalisir semakin buruknya kesehatan mental pada remaja sehingga mereka bisa tertolong. Remaja sebagai tonggak generasi penerus bangsa harus memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik, jangan sampai mereka menjadi lemah dan tidak produktif.

Dalam menjawab persoalan tersebut maka Rumah Cahaya hadir untuk memberikan sebuah alternatif solusi atas persoalan kesehatan mental remaja yang terjadi saat ini. Rumah Cahaya adalah lembaga nirlaba yang merupakan program baru Amal Khair Yasmin. Saat ini Kantor Rumah Cahaya beralamat di Perumahan Megapolitan Nomor 21 Cinere, Depok Jawa Barat. Kehadiran lembaga Rumah cahaya dilatarbelakangi oleh beberapa hal yaitu:

  1. Suatu keprihatinan mendalam atas memburuknya Kesehatan mental remaja saat ini dampak pandemi Covid-19  yang tak berkesudahan.
  2. Adanya persoalan kecanduan gadget, bahkan sampai ada remaja yang harus masuk rumah sakit jiwa akibat persoalan kecanduan gadget.
  3. Minimnya fasilitas kesehatan mental dan kurangnya pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan mental remaja terutama pada kalangan remaja dhuafa karena persoalan ekonomi yang menimpa keluarga.
  4. Perlu dibuatnya sarana dan prasaran, fasilitas, dan pusat rehabilitasi mental bagi remaja dhuafa.

Hadirnya Rumah Cahaya mencoba memberikan berbagai layanan kesehatan mental bagi remaja, layanan ini bersifat terbuka bagi umum dan gratis bagi kaum dhuafa yang memerlukan. Kegiatan program Rumah Cahaya dilaksanakan secara online dan offline disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini. Rumah Cahaya memberikan empat jenis layanan program seperti:

  1. Psikoedukasi untuk guru-orang tua, program ini berupa layanan penyuluhan, training, workshop, webinar, dan lain-lain tentang pentingnya menjaga Kesehatan mental bagi remaja.
  2. Keterampilan SEL (Social-Emotional-Learning) remaja,
  3. Konsultasi ahli gratis, program ini berupa layanan konseling bagi remaja dhuafa yang membutuhkan konsultasi dengan psikolog baik bersifat prepentif atau kuratif.
  4. Projek kreativitas dan aktifitas remaja sehat, program ini berupa layanan anekarupa pojok kreatifitas menarik bagi remaja yang bermanfaat dalam mengembangkan keratifitas, minat dan bakat remaja. 

Saat ini Rumah Cahaya baru berjalan tiga bulan sejak di launcing pada tanggal 31 Juli 2021. Rumah Cahaya telah menjalankan program-programnya seperti psikoedukasi ke sekolah SMA Cendekia-Bogor dan melakukan konsultasi psikologi gratis meskipun baru lewat online, tentu kedepannya akan bisa offline jika situasi sudah kondusif. Rumah Cahaya sudah siap menerima pendaftaran bagi remaja yang membutuhkan sesuai dengan layanan program yang disediakan Rumah Cahaya.

Layanan konsultasi gratis dari Rumah Cahaya melalui https://bit.ly/FormulirKonsultasi_RumahCahaya 
dan bisa hubungi admin 0858-8257-6631.

Dengan hadirnya lembaga Rumah Cahaya sebagai program baru Yayasan Amal Kahir Yasmin diharapkan menjadi upaya memperluas layanan bagi masyarakat yang kurang mampu terutama dalam bidang Kesehatan mental remaja sehingga bisa memberikan kontribusi semampu yang bisa diberikan Rumah Cahaya demi terwujudnya generasi muda yang tangguh dan bermental sehat. Dimana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri scara maksimal. Mereka dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat berfungsi secara produktif dan bermanfaat serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitas mereka. Kesehatan mental yang sehat dan positif menjadi hal yang penting untuk dimiliki remaja karena itu menjadikan seseorang untuk bekerja secara produktif dan memberikan kontribusi yang berarti bagi lingkungan sekitar mereka dan memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan dan persoalan hidup yang dialaminya. Pada akhirnya bisa terwujudnya generasi muda yang tangguh dan bermental sehat sehingga mereka menjadi pemuda pemudi harapan ibu pertiwi. (Red: NS)