Amal Khair Yasmin

Smp Utama Juara Olimpiade Humaniora

Jika ada anggapan sekolah gratis minim prestasi, itu salah besar. SMP Utama di Komplek PLN, Kecamatan Limo, Kota Depok justru membuktikan sebaliknya. Sekolah gratis tapi prestasi besar.

Apa buktinya? Belum lama ini dua tim peserta dari SMP Utama Depok meraih juara satu dan dua pada lomba LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Olimpiade Humaniora yang diselenggarakan Smart Ekselensia Dompet Dhuafa, Jakarta. Lomba itu sendiri berlangsung antara13 Juni-14 oktober 2015 dengan jumlah peserta 23 tim (16 SMP dan 7 SMA) dari seluruh Indonesia. Mereka berasal dari Depok, Semarang, Solo, Bogor, dan Tarakan. Setiap tim terdiri atas tiga siswa dengan satu guru pembimbing dari masing-masing sekolah.

Tim Prisca Dwi Maylinda dari SMP Utama meraih juara satu LKTI dengan judul “Pengaruh Visualisasi dan Tulisan Bahaya Rokok pada Kemasannya terhadap Sikap berhenti Merokok Pelajar SMA/SMK Kecamatan Limo Kota Madya Depok Propinsi Jawa Barat.” Adapun tim lainnya, juga dari SMP Utama Depok, memenangkan juara kedua dengan judul tulisan “Pemanfaatan Tanaman Rebung Bambu (Dendrocalamus asper Backer) Sebagai Alat Penjernih Air Kali Grogol, Depok, Jawa Barat.” Sedangkan juara tiga diraih tim peserta dari SMAN I Tarakan, Kalimantan Timur.

Kenapa tertarik dengan rokok? Menurut Epi Retnowati, guru pembimbing tim SMP Utama, siswanya tertarik dengan masalah rokok karena faktor lingkungan di masyarakatnya. Anak-anak SMP sudah tahu kalau merokok itu berbahya. Tapi perokok tidak mampu menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Bahkan sekarang, anak-anak SMP dan SMA banyak yang merokok. Mungkin karena terpengaruh iklan rokok yang ada di mana-mana. Dengan melihat fenomena itu, tim peserta lomba dari SMP Utama ingin mengetahui apakah ada pengaruh peringatan bahaya merokok yang ada di kemasan rokok terhadap kebiasaan merokok di kalangan anak-anak SMP dan SMA.

Begitu juga tim peserta dari SMP Utama yang memenangkan juara dunia. Mereka tertarik melihat kualitas air Kali Grogol yang buruk yang ada di dekat sekolahnya. Mereka bereksperimen untuk menjernihkan air Kali Grogol dengan bahan dari rebung yang tumbuh di sekitar tempat tinggalnya. “Jadi penelitian mereka tertuju pada masalah-masalah yang ada di sekitarnya dengan bahan-bahan penelitian yang juga ada di sekitar tempat tinggalnya,” kata Epi. Mungkin inilah kelebihan tim peserta dari SMP Utama sehingga memborong juara LKTI Olimpiade Humaniora tersebut.

Prestasi ini jelas sangat membanggakan, kata Mujtahidin, manajer fundraising Yayasan Amal Khair Yasmin, Tangerang Selatan. SMP Utama yang menjuarai lomba di atas dibiayai sepenuhnya oleh Yayasan Amal Khair Yasmin. “Kami senang, meski ekolah gratis, tapi siswanya kreatif dan berprestasi,” tambah Mujtahidin. (ss)