Amal Khair Yasmin

Menuju Sorga dengan Mobil Bekas

Menuju Sorga dengan Mobil Bekas

Mungkinkah seseorang menuju sorga dengan mobil bekas? Jelas, sangat mungkin. Ini bukan karena jarak sorga dan bumi itu dekat. Bukan itu!  Bahkan mungkin  jarak sorga dan dunia amat-amat sangat  jauh. Tak ada orang yang tahu.

Tapi bagi Pak Hendi, warga Bintaro, yang belum lama ini memberikan mobil bekasnya kepada Yayasan Amal Khair Yasmin,  yakin bahwa mobil bekasnya bisa dipakai “kendaraan” untuk menuju sorga!  Lho, bagaimana caranya? Yaitu dengan  menghibahkan mobil bekas itu kepada Yayasan Amal Kair Yasmin tersebut. Yayasan inilah yang menjadi “perantara” Pak Hendi untuk menuju sorga dengan mobil bekasnya.

Caranya ke sorga? Mobil bekas dari Pak Hendi ini oleh Yayasan dijual, lalu uangnya dipakai untuk membiayai berbagai kegiatan amal khair seperti pendidikan gratis untuk warga miskin, pendidikan khusus anak-anak autis dari keluarga tak mampu, dan berbagai macam kegiatan lain untuk membantu kaum dhu’afa yang ada di Indonesia.

Pak Hendi memang telah lama kenal dengan Amal Khair Yasmin yang mempunyai program menerima sedekah barang bekas untuk membantu pendidikan orang-orang miskin. “Saya kebetulan sering lewat di depan kantor Amal Khair Yasmin kalau mengantar dan menjemput anak saya,” kata Pak Hendi seraya mengaku tertarik dengan prorgram sedekah barang bekas yang tertulis di spanduk depan kantor Yasmin. Dari situ, saya percaya dan berniat menghibahkan barang bekas, yaitu mobil saya. Semoga sedekah saya bermanfaat untuk mendukung program kerja yayasan, ujarnya.

Apa yang dilakukan Pak Hendi, itulah salah satu bentuk sedekah yang sangat dianjurkan Islam. Manfaat sedekah bukan hanya untuk menyucikan harta seseorang, tapi juga menghindarkan diri dari api neraka dan membukakan jalan ke  sorga. Bahkan menurut sebuah hadits, sedekah adalah sarana untuk membuka pintu-pintu rizki seseorang. “Jadi, jangan takut miskin bila sering sedekah. Sebaliknya, dengan banyak bersedekah, Allah akan menambah dan melipatgandakan rejeki seseorang,” kata Dr. KH Zakky  Mubarok, Ketua LDNU di Jakarta. “Tidak ada orang yang jatuh miskin karena banyak sedekah. Justru yang terjadi sebaliknya. Makin banyak sedekah makin kaya,” ujarnya. Pemahaman seperti itulah yang tampaknya muncul di hati Pak Hendi.

Getaran hati untuk sedekah, juga menerpa Pak Haji Rahman. Setelah memperhatikan aktivitas Yayasan Amal Khair,  Pak Haji Rahman juga  mewakafkan salah satu tokonya di Depok untuk Yayasan. Toko tersebut oleh Yayasan dijadikan tempat berjualan barang-barang bekas berkualitas (BarBeKu) seperti furnitur, tivi, lemari es, komputer, peralatan kantor, motor, mobil, springbed, dispenser, dan lain-lain.

Sebelumnya Haji Rahman yang punya  beberapa toko di Depok memang sering memperhatikan aktivitas toko BarBeKu yang makin hari makin ramai dikunjungi pembeli. “Masyarakat ternyata menyukai barang-barang bekas berkualitas yang dijual yayasan. Ini artinya makin banyak dana yang masuk untuk kegiaatan sosial yang dilakukan Yayasan,” pikir Haji Rahman. Sampai saat ini, Yayasan punya empat Toko BarBeKu. Dua milik Yayasan, dua masih sewa. “Mudah-mudahan akan ada lagi orang yang berinfak toko kepada Yayasan,” kata Sulistiyo, manager  program Yayasan. Menurut Sulistiyo, sumbangan dana dari penjualan BerBeKu cukup lumayan, bisa menutupi 70% dari seluruh biaya operasional yayasan. Sisanya diperoleh dari dana Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) dan program kerjasama lainnya.

Mengingat kemajuan penjualan BarBeku dari tahun ke tahun, Yayasan di samping menerima sedekah barang-barang bekas, juga bersedia membeli barang-barang tersebut asal ada kesepakatan harga. Jadi Toko BarBeKu berfungsi ganda. Menjual barang-barang bekas dari sedekah dan juga barang-barang yang dibeli dari orang atau perusahaan. Yang penting menguntungkan, kata Mujtahidin, salah seorang manajer fundraising Yayasan.

Nah, bila di antara pembaca ada yang berniat memberikan hibah atau menjual barang-barang bekas berkualitas, silahkan kontak kami  di 021-7490932 atau email ke info@yasmin.or.id.