Amal Khair Yasmin

Senang Menimbun Barang Tak Terpakai? Mungkin Anda Mengidap Penyakit Hoarding

Apakah Anda saat ini merasa sayang untuk menyingkirkan barang yang sudah tak terpakai? Apakah Anda gemar menumpuk barang di lemari atau rak di rumah? Hati-hati! Jangan-jangan Anda mengidap penyakit hoarding.

Para ahli menyebut hoarding merupakan perilaku sulit berpisah atau membuang barang. Keinginan untuk memiliki atau menyimpan barang ini sangat kuat, tak peduli berapa nilai barang tersebut. Perilaku ini dikelompokkan sebagai salah satu dari gangguan kejiwaan.

Ciri khas yang melekat pada orang yang memiliki penyakit hoarding adalah setiap tempat di rumahnya dipenuhi dengan barang-barang. Bahkan untuk duduk pun Anda akan kesulitan karena hampir setiap sudut ruangan dikuasai barang-barang.

Kebiasaan menimbun barang berbeda-beda bagi setiap pengidap hoarding (hoarder). Mulai dari yang biasa saja, sampai yang akut. Bagi yang biasa-biasa saja mungkin tidak akan terlalu mengganggu aktifitas sehari-hari. 

Bagi yang sudah parah, ia akan merasa sedih dan frustasi jika barang-barang miliknya dipindahkan. Padahal, bisa saja barang-barang tersebut sudah tidak berguna, seperti coretan-coretan di masa lalu, majalah lama, furnitur atau elektronik rusak, souvenir, dan barang bekas lainnya. Ia hanya berpikir, suatu saat ia akan membutuhkan barang-barang tersebut. 

Perilaku hoarding sebenarnya bisa dilihat sejak usia remaja. Misalnya saja, ia senang mengumpulkan barang-barang di kamar sampai berantakan, dan akan marah jika dirapihkan. Kebiasaan ini akan semakin parah seiring bertambahnya usia.

Seseorang mengidap hoarding dapat disebabkan oleh lingkungan keluarga yang tidak harmonis dan di masa kanak-kanak kekurangan dari segi materi. Faktor lain bisa berasal dari gangguan depresi.

Kondisi ini diperburuk jika seseorang kehilangan pasangan atau keluarga, kemudian gagal untuk mengatasi rasa kehilangan.

Perilaku hoarding berdampak buruk bagi dirinya atau lingkungan sekitar. Orang yang suka menimbun barang akan mengalami penurunan kualitas hidup. Barang yang bertumpuk akan menyimpan debu dan sulit dibersihkan, sehingga akan mengganggu kesehatan. Pengidap hoarding juga kesulitan mengambil keputusan, bekerja, dan berhubungan dengan orang lain.

Pengidap hoarding bisa disembuhkan dengan menjalani terapi, yang bertujuan mengubah pola berpikir dan bagaimana bertindak. Terapi akan membantu hoarder mengambil keputusan untuk menentukan mana barang yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan.

Sahabat Yasmin, ternyata dampak dari perilaku suka menimbun barang itu berbahaya ya. Jika ingin terhindar dari penyakit hoarding, Anda bisa dimulai dari hal sederhana. Apabila di rumah Anda banyak barang tidak terpakai, segera pilah mana yang masih bisa digunakan mana yang tidak.

Barang yang sudah tidak terpakai tapi masih bisa dimanfaatkan, bisa Anda berikan kepada saudara, teman, atau siapa saja yang membutuhkan. 

Baca juga: Tips Menjadi Pendongeng yang Baik, agar Anak Antusias Mendengarkan Cerita