Hari-hari ini, masyarakat Indonesia resah oleh banyaknya ujaran kebencian atau caci maki (hate speech) di media sosial (medsos) seperti WA, FB, Instagram, dan lain-lain. Hate speech tidak saja mengarah pada dunia politik, tapi juga agama. Di WA dan FB, misalnya, beredar rekaman hate speech tokoh-tokoh agama untuk menghina tokoh-tokoh agama yang lain. Hate speech sudah menjadi penyakit yang menakutkan yang bisa mempengaruhi generasi muda. Presiden sudah mengingatkan pengguna medsos untuk tidak mengumbar hate speech. Presiden minta agar pengguna medsos memakai bahasa yang sopan santun. Dengan bahasa yang sopan, hubungan persahabatan dan kekeluargaan akan tumbuh.
Menulis kata-kata dan berbicara yang sopan memang perlu dipelajari dan dibiasakan. Khusus bagi anak-anak, sopan santun adalah pelajaran yang harus diberikan kepada anak-anak di rumah. Di sekolah pelajaran sopan santun kurang diperhatikan karena guru dan murid-murid pendekatannya terlalu formal. Bila pun sopan santun diterapkan biasanya berjalan searah, dari murid kepada guru. Padahal sopan santun seharusnya bukan peljaran, tapi juga keteladanan. Karena itu, gurulah yang harus menjadi teladan agar sikap sopan santu bisa ditirukan murid-muridnya. Bila sudah ditirukan dan terbiasa, maka sikap sopan santun akan menjadi perlikaku keseharian anak-anak didik.
Komunikasi yang lancar didasari dari menghargai lawan bicara. Berbicara tanpa etika dan sopan santun hanya akan membuat suasana hati lawan bicara menjadi buruk dan tidak akan merespon pembicaraan atau bahkan merefleksikan suasana hatinya dalam kemarahan. Untuk itu, Yasmin memberikan contoh Tujuh Cara Berbicara yang baik dan sopan.
Di bawah ini, Tujuh Cara Berbicara Yang Baik Dan Sopan.
1. Jangan gunakan nada bicara yang tinggi
Nada bicara yang tinggi biasanya mencermikan emosi atau kemarahan. Lawan bicara merasa seperti dimarahi atau dianggap mengalami kekurangan pendengaran. Cara ini akan mengurangi respon positif lawan bicara. Nada suara yang normal akan lebih enak didengarkan san lebih berkenan di hati lawan bicara, terutama saat berbicara dengan atasan di tempat kerja dan orang yang lebih tua. Komunikasi akan lebih lancar dan apa yang disampaikan akan lebih dipahami.
2. Gunakan Kata yang Halus
Berpikir sebelum berbicara akan lebih baik dari pada berbicara yang salah karena tidak dipikur dulu. Dengan berpikir, kita menemukan kata yang lebih halus untuk mengungkapkan apa yang ingin disampaikan. Kata yang lebih halus akan lebih enak didengar dan lebih mudah mendapat respon positif dari pendengar.
3. Jangan Memotong Pembicaraan
Komunikasi yang baik adalah dua arah. Orang yang banyak bicara tanpa mau mendengarkan orang lain akan dianggap egois. Maka dari itu, berikan kesempatan orang lain untuk menyampaikan pertanyaan, komentar dan pendapat sehingga dia merasa dihargai.
4. Tatap Mata Lawam Bicara
Menatap mata orang lain bukan berarti memelototi. Tapi menatap dengan wajar sekali-kali. Lawan bicara akan merasa tidak dihargai jika anda melengos dan memperhatikan hal-hal lain yang bukan fokus pembicaraan anda dengan orang itu. Menatap mata ini dianggap sebagai salah satu bentuk sopan santun dalam pergaulan.
5. Awali Dan Tutup dengan Baik
Awali pembicaraan dengan kata Assalamualaikum atau Selamat Pagi, Sealamat Siang, Selamat Malam atau selamat-selamat lain yang berasal dari kebudayaan dan agama tertentu. Kelihatannya ungkap sederhana saja. Tapi pegaruhnya dahsyat. Mereka yang anti ucapan salam atau sapaan hormat, niscaya kelak akan tenggelam di bermasyarakat. Dengan salam dan ucapan hormat lain, susana akan makin hidup dan dinamis. Akhirnya, ketika pembicaraan akan selesai, sebaiknya ditutup juga dengan salam. Dengan demikian, orang akan menemukan sopan santun di komunitas kita.
6. Sebut nama awalan lawan bicara
Menyebut awalan atau gelar kepada lawan bicara akan menyebabkan lawan bicara kita merasa tersanjung. Akibatnya suasana atau atmosfir pembicaraan menjadi enak, nyaman, dan saling menghormati. Di Indonesia, sebaiknyan jangan mengunakan kata ganti kamu – tapi memakai kata “ganti” Bapak, ibu, mbak, mas atau nama diri mereka. Dalam bahasa Inggris memang tidak lazim nama diri jadi kata ganti.. Tapi itulah tata krama Indonesia.
7. Fokus pada pembicaraan
Jangan main gadget atau main pulpen ketika sedang berbicara dengan orang lain. Lawan bicara anda akan merasa disepelekan. Anda harus fokus pada pembicaraan itu. Sesekali humor itu baik untuk menghilangkan ketegangan atau kejenuhan. Tapi kemudian, fokuslah lagi pada inti pembicaraan.
Itulah tujuh contoh strategi berbicara kepada orang lain dalam rangka menjaga sopan santun. Semua itu, tentu saja, harus dibarengi dengan kata-kata yang sopan dan pitutur yang lemah lembut. Jika anda marah, misalnya, jangan pernah menghina orang yang anda marahi. Cukup anda tunjukkan kemarahanmu dengan simbol-simbol tertentu yang dia mengerti dan tak melukai hari. Kalau bisa, telan saja kemarahan itu, sehingga rona kemarahannya akan hilang. Hindari hate speech sebisa mungkin. Kenapa? Karena kemarahan akan menghilangkan kontrol diri. Dan hate speech akan melukai hati lawan bicara anda. Dampaknya akan fatal. Persahabatan bisa hancur (SS).