Selama dua hari, 5–6 November 2025, para pendidik dari MTs dan MA di Kabupaten Wonosobo berkumpul dalam kegiatan Scale Up Training of Trainers (ToT) Literasi Sosial, Finansial, dan Manajemen dalam Deep Learning. Dengan mengusung semangat learning by doing, para peserta merancang langkah-langkah nyata yang dapat langsung diterapkan di lembaga masing-masing.
Sebanyak 21 guru dari MTs dan MA se-Kabupaten Wonosobo mengikuti kegiatan ini, yang dibuka secara resmi oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo, Dr. H. Panut, M.Pd.
Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya guru untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Wonosobo, mengingat capaian pendidikan daerah tersebut masih perlu dikejar ketertinggalannya.
“Literasi finansial sangat penting bagi generasi muda agar mampu berdaya di masa depan. Kami berharap kerja sama berupa pelatihan gratis seperti ini dapat terus berlanjut di masa mendatang,” ujar beliau.

Dalam sesi pemaparan program, Sulistiyo, Manajer Program Yayasan Amal Khair Yasmin dan Aflatoun International, menyampaikan bahwa Wonosobo merupakan kota ke-21 dalam rangkaian implementasi Training of Trainers Literasi Sosial, Finansial, dan Manajemen dalam Deep Learning.
“Program ini terus dikembangkan dan telah terintegrasi dalam Kurikulum Merdeka. Literasi sosial, finansial, dan manajemen adalah keterampilan penting abad 21. Karena itu, lembaga pendidikan seperti MTs dan MA perlu membekali siswanya dengan literasi finansial sejak dini,” jelasnya.
Selama dua hari pelatihan, peserta tidak hanya mendapatkan materi tentang literasi sosial dan finansial, tetapi juga terlibat dalam experiential learning melalui praktik langsung manajemen kelas yang dinamis, penguatan karakter siswa, pembelajaran berpusat pada murid, hingga penilaian berbasis karakter.
Peserta juga diajak memahami bagaimana menjadi guru inspiratif sekaligus compassionate teacher guru yang welas asih, dekat dengan siswa, serta mampu membangun suasana kelas yang positif dan bermakna.

Suasana pelatihan terasa semakin interaktif dengan penggunaan berbagai metode pembelajaran menyenangkan seperti Expert Card, Matching Card, Brain Storming, Vote with Your Feet, Running Dictation, dan ragam aktivitas reflektif lainnya. Melalui pendekatan ini, peserta tidak hanya mendengarkan, tetapi benar-benar terlibat aktif, berdiskusi, bergerak, dan menemukan makna belajar secara mendalam.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kapasitas para pendidik, pengelola lembaga, hingga aktivis sosial dalam mengintegrasikan nilai sosial, finansial, dan manajerial ke dalam pembelajaran modern berbasis deep learning.

Pelatihan ini sekaligus membuktikan bahwa ketika ilmu pengetahuan, nilai sosial, dan semangat kebersamaan menyatu, akan lahir energi perubahan yang luar biasa. Sebab bagi kita, pendidikan bukan sekadar proses mengajar, tetapi tentang menumbuhkan karakter, kemandirian, dan kepedulian sosial. Mari terus menebar ilmu dan kebaikan hingga ke pelosok negeri.