Amal Khair Yasmin

Mendidik Anak Menjadi Anak Saleh

Siapa pun ingin mempunyai anak yang saleh dan berakhlak mulia. Orang tua akan senang dan bangga sekali apabila mempunyai anak yang baik, sopan, berbakti kepada orang tua, rajin beribadah, dan rajin belajar. Rasanya tak ada harta yang lebih berharga dibanding mempunyai anak yang saleh tersebut.

Kita tahu, anak adalah harta yang tak ternilai harganya bagi orang tua. Dan memiliki anak saleh merupakan dambaan semua orang tua. Didikan orang tualah yang akan membentuk pribadi dan mental anak saat anak dewasa. Salah dalam mendidik anak dan lingkungan yang tidak kondusif akan membuat anak tidak tumbuh dengan ‘sehat’. Apalagi dengan banyaknya pengaruh dari lingkungan luar membuat orang tua harus mendidik dan membekali anak dengan ilmu agama yang cukup agar anak tetap berada di jalur yang benar dan menjadi anak saleh.

Nah, berikut ini adalah beberapa tips mendidik anak agar menjadi anak saleh:

1. Jadilah Contoh Terbaik
Anak adalah peniru yang ulung. Apapun ayng dilihatnya akan diikutinya. Nah, untuk itu sedini mungkin ajarkan anak dengan hal-hal baik. Mengajarkan disini tidak hanya dengan kata-kata tapi lebih kepada perbuatan atau contoh nyata. Jadi jika Anda menginginkan anak Anda saleh maka jadilah orang tua yang saleh terlebih dahulu. Karena apapun yang orang tua lakukan akan diikuti anak, maka jadilah contoh terbaik untuknya. Jangan bosan memberi contoh kebaikan kepada anak. Ulangi berkali-kali sampai anak benar-benar memahami mana perbuatan yang baik dan mana yang tidak. Ini penting agar memori anak terisi penuh dengan contoh-contoh perbuatan baik. Sebaliknya, jangan seklai-kali mencemari pikiran anak dengan perilaku atau akhlak yang buruk.

2. Berikan Lingkungan Yang Baik
Setelah orang tua memberikan teladan yang baik agar anak menjadi anak saleh, lingkungan kehidupannya juga harus kita ketahui. Ini karena karakter anak tidak hanya terbentuk dari didikan orang tua, tapi juga dari pengaruh lingkungan di sekitarnya. Jadi didikan di rumah saja tidak cukup. Lingkungan juga memiliki andil yang besar untuk membuat anak menjadi anak saleh. Pantau dan perhatikan lingkungan di sekitar anak anda. Misal, siapa teman-teman bermainnya, teman-teman di sekolahnya, cara bergaulnya, ketaatan ibadah teman-temannya. Anda sebagai orang tua harus mengarahkannya dan membimbingnya agar anak tidak terpengaruh oleh hal-hal yang tidak baik dari lingkungan luar.

3. Sabar
Ada masa-masa tertentu di mana perilaku anak sangat menjengkelkan orang tua. Anda sebagai orang tua mungkin menjadi tidak sabar karenanya. Anda jangan sampai marah atau jengkel menghadapi hal seperti itu. Maklumi saja, karena hal itu merupakan bagian dari proses perkembangan karakter anak. Mendidik anak dibutuhkan kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa. Jika kesabaran Anda mulai terkikis, ingatlah bahwa anak adalah titipan Allah. Jadi jagalah titipan Tuhan itu sebaik-baiknya karena umur itu tidak lama. Karena suatu saat nanti anak akan tumbuh menjadi dewasa dan meninggalkan orang tua, maka orang tua harus membekali anak dengan contoh sikap .sabar dan tawakal. Alqur’an menyatakan sebaik-baik bekal kehidupan adalah sabar dan tawakal (dalam menghadapi segala pernak-pernik kehidupan).

4. Doa
Ketika masih bayi, balita, atau anak-anak mungkin orang tua masih bisa bersama dan menjaga anaknya selama 24 jam. Tapi saat anak sudah mulai remaja dan dewasa, orang tua sudah tidak mungkin lagi bisa menjaganya 24 jam. Kekhawatiran tentang pergaulan dan pengaruh yang tidak baik dari luar pasti dirasakan oleh orang tua. Saat masa-masa seperti itu terjadi, sebagai orang tua banyak-banyaklah berdoa. Berdoalah dengan penuh harap agar anak anda menjadi anak yang saleh dan dijauhkan dari pengaruh buruk lingkungan pergaulannya. Ingat, doa adalah kekuatan terbesar di dunia karena Allah pasti menerima doa hambanya.