Amal Khair Yasmin

Beres-beres Rumah, Ramadhan,dan Prediksi Masa Depan Anak

Tentu, sebagian besar kita, pada usia anak-anak sering terlibat dalam pekerjaan beres-beres rumah. Terlebih bagi kita yang tinggal di pedesaan. Menyapu, mengepel, mencuci baju, mencuci piring, bahkan memasak adalah hal yang jamak dilakukan. Bahkan nyaris tanpa beban saat mengerjakannya.


Tidak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa aktivitas meringankan pekerjaan orang tua ini ternyata berdampak besar pada masa depan seorang anak. Maka, belakangan ini marak didiskusikan riset dari Harvard University. Riset yang berlangsung selama delapan dekade ini menunjukkan pentingnya peran orang tua untuk memberikan tugas-tugas rumah tangga kepada anak-anak. Para ilmuwan mengevaluasi latar belakang lebih dari 700 “orang yang berprestasi” dan menemukan hubungan yang kuat antara melakukan pekerjaan rumah tangga dan kesuksesan profesional di kemudian hari (dikutip darihttps://www.hola.com/us/lifestyle).


Riset ini juga menunjukkan bahwa anak yang dilibatkan dalam pekerjaan rumah, kelak akan cenderung memiliki rasa tanggung jawab yang lebih tinggi, mandiri, kemampuan untuk lebih memahami kebutuhan orang lain, belajar tentang etos kerja, pentingnya berusaha dan ketekunan. Perilaku atau karakter ini mengerucut pada pentingnya ‘melatih kebiasan baik’ untuk karir, kebahagiaan, dan kesuksesan anak.

Pun saat ini, ramai juga diperbincangkan tentang Atomic Habit yang dipopulerkan pakar kebiasaan kelas dunia, James Clear. Ia menekankan bahwa kebiasaan kecil dan sederhana yang dilakukan secara konsisten dan teratur, yang seiring waktu dapat menghasilkan dampak yang besar. Benang merah antara riset Harvard dan Atomic Habit tersebut, adalah latihan pembiasan dan penerapan kedisiplinan. Sebuah karakter yang sangat penting sebagai bekal anak-anak di masa depan.


Disiplin dan ibadah Ramadhan sangat erat kaitannya. Selain hikmah dari sisi ibadah, Ramadhan pun dapat kita jadikan untuk melatih kedisiplinan anak. Misalnya melalui kegiatan yang seru dan bermakna bagi anak-anak, di bawah ini:

● Ramadan Roadmap: menyusun rencana kegiatan yang terarah untuk mencapai target Ramadhan. Misalnya target sholat berjamaah, puasa, hafalan, dan sedekah.
● Cinta Masjid: mengajak anak membiasakan sholat berjamaah di masjid, termasuk tarawih.
● Mengikat Makna : membaca surah pendek dalam Al-Quran dan menjelaskan arti dan maknanya dengan bahasa yang sederhana dan menarik.
● Teladan Rasulullah SAW: mengalokasikan waktu setiap hari untuk membacakan kisah teladan Rasulullah Muhammad SAW.
● Kisah Inspiratif : mengalokasikan waktu untuk menonton video inspirasi yang sesuai dengan rentang usia anak.
● Kebaikan Hari Ini : bersama anak, menyusun daftar perbuatan baik setiap hari.
● Ramadhan Culinary Challenge: mengajak anak membuat variasi menu berbuka puasa. Kita juga dapat mengajak anak membagikan sajian buka puasa tersebut untuk tetangga atau membagikannya melalui masjid.
● Ramadan Charity Project: tidak sebatas memberikan uang saku kepada anak-anak, tetapi juga mengajak terlibat dalam kegiatan sosial.1


Harapannya, melalui amaliah ramadhan ini, kita akan melatih anak untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, kecintaan kepada Rasulullah SAW, menumbuhkan empati, keterampilan dan tanggung jawab sosial. Ramadhan juga akan melatih anak untuk melakukan kebiasaan baik setiap hari. Kebiasaan baik yang dilakukan secara rutin maka akan membentuk karakter. Salah satunya, karakter disiplin. Sebuah karakter yang diyakini akan menjadi penentu keberhasilan anak-anak pada masa kini dan masa depan. Yaitu anak-anak yang taat beribadah, bahagia, dan sukses mencapai cita-cita serta mampu menebarkan kebaikan kapanpun dan dimanapun mereka berada.

Oleh: Setiyo Iswoyo