Pusat Terapi Autis Yasmin mengadakan kegiatan terapi keterampilan hidup (life skill), kali ini para siswa diajak untuk berlatih memasak Nasi Teriyaki, sebuah menu sederhana namun kaya manfaat untuk melatih berbagai aspek perkembangan anak. Kegiatan dimulai pukul 09.30 pagi, kegiatan ini diikuti oleh 10 siswa dengan semangat dan antusiasme yang tinggi.
Para terapis yang mendampingi bertindak sebagai fasilitator utama, membimbing anak-anak dengan sabar dan sistematis. Anak-anak terlibat langsung dalam seluruh proses memasak, mulai dari mencuci beras, memotong sayuran, menumis bahan, hingga menyajikan hasil masakan ke dalam piring masing-masing.
Kegiatan ini bukan sekadar memasak. Lebih dari itu, anak-anak dilatih untuk mengembangkan kemandirian, meningkatkan motorik halus dan koordinasi, melatih konsentrasi serta kemampuan mengikuti instruksi, mengenal berbagai bahan dan alat masak secara langsung.
Salah satu momen mengesankan adalah ketika beberapa anak berhasil menyebutkan nama bahan dan urutan proses memasak dengan tepat. Hal ini menunjukkan adanya kemajuan dalam kemampuan kognitif dan komunikasi mereka, sekaligus menjadi bukti keberhasilan pendekatan terapi fungsional dan sensorik yang diterapkan dalam suasana yang menyenangkan dan aplikatif.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya belajar di ruang terapi, tapi juga dapat menerapkan keterampilannya dalam kehidupan nyata,” ujar Ibu Nurjainah, terapis pendamping.
Kegiatan “Bikin Nasi Teriyaki” ini menjadi langkah kecil namun bermakna dalam mempersiapkan anak-anak untuk lebih mandiri dan percaya diri. Ke depannya, program serupa direncanakan menjadi agenda rutin bulanan, sebagai bentuk komitmen Pusat Terapi Autis Yasmin dalam memberikan layanan terapi yang komprehensif dan menyenangkan.
Jika Sahabat Yasmin ingin turut mendukung program terapi gratis bagi anak-anak berkebutuhan khusus dari keluarga kurang mampu, Anda dapat berdonasi melalui Yayasan Amal Khair Yasmin. Bersama, kita wujudkan masa depan yang lebih mandiri dan penuh harapan bagi anak-anak luar biasa ini.