Membaca adalah keajaiban. Dan keajaiban membaca adalah menambah pengetahuan, menyehatkan tubuh, mendamaikan hati, dan memperkaya hidup. Maka dari itu, isilah hidup ini dengan banyak membaca. Jika hal itu kita lakukan, niscaya kesehatan kita baik fisik, psikis, lahir dan batin akan membaik. Apalagi setelah membaca, kita endapkan pengetahuan yang berhasil dikumpulkan otak kita, lalu kita tulis sesuai persepsi kita. Di bawah ini, kita kutip tujuh keajaiban membaca dan menulis.
1. Membaca buku sama dengan menumbuhkan dendrit
Menurut sebuah penelitian, kegemaran memebaca buku akan membuat seseorang tidak mudah terkena pikun pada masa tua. Membaca buku akan menumbuhkan dendrit — salah satu komponen saraf penting di otak yang berfungsi mengalirkan dan mengait-ngaitkan informasi.
2. Pikiran sadar dan tak sadar berkerja serentak saat membaca
Ada dua potensi dahsyat yang bekerja di dalam diri manusia (inner self) saat membaca. Dua potensi dahsyat itu adalah, pertama — pikiran sadar yang menangkap bagian perbagian buku dan merekamnya; dan kedua — pikiran tak sadar yang menangkap secara keseluruhan buku dan merekamnya. Hasil yang diserap pikiran sadar dapat diketahui langsung, sementara yang diserap pikiran tak sadar akan berfungsi setelah beberapa waktu.
3. Membaca buku sama dengan mengaktifkan “learning connection”
Susunan saraf otak mirip jaringan kabel. Kesadaran atau pemahaman terhadap sesuatu akan muncul bila kabel-kabel atau sarf-saraf itu berhubungan secara efektif. Membaca akan membuat proses hubungan antarkabel berlangsung cepat dan efektif.
4. Membaca buku berarti “mengolah” pikiran
Manusia memiliki otot-otot yang menggerakkan tubuhnya. Apabila otot-otot di kaki, tangan, leher, dan di mana pun tidak dibiasakan untuk digerakkan, maka otot-otot itu akan kaku. Demikian jugalah saraf-saraf di otak manusia. Saraf-saraf itu bagaikan otot yang akan berfungsi efektif bila dilatih digerakkan secara rutin dan konsisten.
5. Tangan ibarat jembatan yang mengalirkan kepribadian saat seseorang menulis
Bagaimana memahami yang ada “di dalam” diri kita? Bagaimana memprediksi secara persis keadaan diri kita? Alirkanlah semua hal yang ada “di dalam diri anda” lewat tangan anda. Tampung hal-hal yang mengalir lewat tangan anda itu, lalu tuliskan pada lembaran-lembaran kertas. Siapa kita dan bagaimana wujud kita sebenarnya, insya Allah, akan dapat diketahui sedikit demi sedikit lewat ekspresi spontan yang dituliskan.
6. Menulis sama dengan menata pikiran
Setiap hari, bahkan setiap detik, ada saja yang mampir di benak kita. Kadang kadang, di malam hari kita dibuat pusing dan stres lantaran terlalu banyak masalah yang harus kita tampung di kepala kita. Cara mengatasinya, tulislah hal-hal yang muncul di kepala kita. Menulis hal-hal yang ada di kepala kita berarti menata benak kita. Apabila pikiran terorganisasi, nyamanlah hidup kita. Dan apa pun yang kita sampaikan, baik lewat lisan maupun tulisan, bila pikiran kita tertata rapi, maka membuat si penerima pesan tidak mengalami kebingungan. Apabila pikiran tak bertata, kekacauan akan melanda.
7. Menulis secara teratur akan membuat seseorang dimudahkan untuk mengenali dirinya
Himpunlah keadaan diri kita di lembaran-lembaran kertas secara periodik. Lihatlah apa yang kita tuliskan di lembaran kertas tersebut. Apakah yang tampil di situ seseorang yang anda kenali betul atau seseorang yang senantiasa menempel di diri orang lain? Dari situ anda bisa menilai, siapa diri anda!