Dianggap tidak memiliki kemampuan apa-apa dan hanya sibuk pada dunianya sendiri membuat anak dengan autisme kerap dipandang sebelah mata atau bahkan diremehkan. Saat melihat kegiatan di Pusat Terapi Autis Gratis Yasmin, kita dapat melihat secara langsung sisi lain serta kelebihan yang tersimpan dalam diri mereka.
Pusat Terapi Autis Gratis Yasmin yang bernaung di bawah Yayasan Amal Khair Yasmin, memiliki anak-anak autisme yang lihai dalam banyak hal. Salah satu keahlian yang mereka perlihatkan adalah memasak.
Aktivitas memasak yang mereka lakukan ini bagian dari ekstrakulikuler ‘Cooking class’ yang diajarkan langsung oleh Ibu Nur Jainah.
Saat berkunjung ke Pusat Terapi Autis Gratis Yasmin murid di sana tengah memasak satu hidangan sederhana namun menyehatkan yang dikerjakan langsung oleh mereka dan dibantu Ibu Nur Jainah yang senantiasa mendampingin dengan penuh sabar.
“Tujuan dari ekstrakulikuler ini bukan hanya membuat masakan khusus mereka saja, tapi juga turut membantu mereka,” kata Bu Nur.
Maksudnya, anak-anak ini semakin lama akan terus tumbuh dan kelak akan memasuki fase dewasa. Menyadari bahwa anak dengan autisme selalu dipersulit dalam mencari kerja, dengan ekstrakulikuler yang diikuti ini, mereka pun bisa berwirausaha dengan memasak, dan menjual hasilnya kepada masyarakat sekitar.
“Bisa bantu orang lain juga, kan? Apalagi si Ziyad (salah satu murid) mampu memasak dan diberi instruksi. Jadi, harapan besar saya ada pada Ziyad ini,” kata Nur yang tengah membantu Ziyad memotong dan mengupas bahan-bahan yang akan dimasak.
Selain itu, memasak juga bagus bagi anak dengan autisme untuk saraf motoriknya. “Mereka ini kan bergerak, sehingga mereka tahu bagaimana cara supaya tangan mereka tidak kepotong,” tambah Nur Jainah.