Coba tanya kepada anak-anak kecil: tahukah energi? Bisa dipastikan, mereka sulit menjawabnya. Tapi, coba tanyakan: Tahukah matahari? Tahuah lampu listrik? Tahukah batere? Tahukah charger? Tahukah api? Mereka mungkin bisa menjawabnya karena semua itu ada dalam kehidupan mereka sehari-hari!
Jika mereka tahu apa itu lampu listrik, kita bisa jelaskan apa itu energi listrik. Tentang energi listrik ini, mungkin paling gampang menjelaskannya karena kehidupan mereka sehari-hari tak pernah jauh dari itu. Belajar pakai lampu listrik, main game pakai listrik, nonton tivi pakai listrik, dan hampir semua aktivitas mereka pakai listrik. Dari sini, kita bisa memberi tahu anak-anak bahwa listrik itu adalah energi. Dan energi itu mahal! Karena mahal maka pemakaiannya harus hemat.
Bagaimana cara menjelaskannya agar menghemat listrik? Sederhana saja: jika selesai belajar dan mau tidur, matikan listrik. Minimal listrik yang nyalanya terang sekali dimatikan, lalu hidupkan listrik yang nyalanya kecil (kalau tidurnya tidak mau gelap-gelapan). Itu untuk menghemat uang. Jelaskan pula harga listrik itu mahal.
Juga AC atau kipas angin. Biasanya, anak-anak kalau mau pergi dari kamarnya langsung pergi saja. Jarang yang peduli AC atau kipas anginnya dalam kondisi apa? Maka, jelaskan kepada anak-anak, jika mau pergi atau keluar kamar, matikan AC. Juga matikan kipas angin. Begitu pula kalau nonton tivi. Beri tahu kalau selesai nonton tivi, matikan tivinya.
Orang tua mungkin perlu rewel sedikit dalam mendidik hemat energi ini. Tapi lama-lama, kerewelan ini ada buahnya juga. Anak-anak mulai menyadari bahwa hemat energi itu penting. Minimal untuk meredam kerewelan orang tua.
Ada cara yang efektif untuk selalu menyadarkan anak akan hemat energi ini. Tulislah peringatan di kertas yang lebar dengan tulisan yang besar, lalu ditaruh di dinding kamar. KELUAR KAMAR, MATIKAN AC. KELUAR KAMAR MATIKAN KIPAS ANGIN DAN LAMPU LISTRIK. Jika ditaruh di atas tivi, tulislah: SELESAI NONTON, MATIKAN TIVI.
Masalah ini kelihatan sederhana. Tapi besar sekali manfaatnya. Apalagi kalau sikap hemat energi itu sudah masuk dalam kesadarannya. Sekarang ini, banyak anak-anak yang tak peduli dengan hemat energi. Bahkan orang tua juga. Ini mungkin karena kebiasaan abai terhadap mahalnya energi listrik di sekitarnya. Terutama di rumahnya.
Pendidikan hemat energi untuk anak-anak ini penting sekali karena bisa menumbuhkan sikap peduli dan kreatif dalam memanfaatkan energi di masa datang. Anak-anak yang sadar mahalnya energi, kelak tumbuh kreasinya untuk memanfaatkan energi murah yang melimpah seperti sinar matahari. Mereka nanti terpacu untuk membuat kompor dari sinar matahari dengan bahan sederhana seperti kotak kardus dan aluminium foil. Di Google cara membuat kompor sinar matahari semacam ini banyak sekali.
Dari pendidikan hemat energi ini, kelak anak-anak ketika dewasa, terpacu untuk mengembangkan energi murah yang aman. Seperti energi angin, energibio, dan lain-lain. Dan ingat menghemat energi sama artinya memperpanjang usia bumi dan manusia!