Sukabumi – Bencana pergerakan tanah yang terjadi pada awal Desember 2024 di Kampung Gempol, Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyebabkan 55 rumah rusak dan ratusan warga mengungsi. Namun, di tengah kesulitan ini, semangat untuk terus belajar tetap menyala.

Pada 23 Januari 2025, tim dari Amal Khair Yasmin, Yayasan Lazuardi, dan Aflatoun berkolaborasi untuk memberikan bantuan dan motivasi kepada para korban bencana. Dengan membawa tagline “Sukabumi Tetap Belajar”, mereka tidak hanya menyalurkan bantuan logistik dan kebutuhan dapur umum, tetapi juga membawa harapan dan inspirasi bagi masyarakat terdampak.
“Dalam setiap kebencanaan selalu saja ada hal-hal baik yang bisa didapatkan,” ujar Sulistiyo, Manajer Program Yayasan Amal Khair Yasmin. “Bagi yang terdampak bencana, bisa jadi lebih kuat menghadapi kenyataan. Begitu juga mereka yang tidak terkena bencana, dengan memberikan bantuan, menjadi relawan dan datang langsung ke lokasi terdampak, bisa merasakan juga kenyataan pahit itu.” Pernyataan ini, menjadi pengingat bahwa kebersamaan dan gotong royong mampu melahirkan hikmah di tengah musibah.
Kolaborasi ini tidak hanya memberikan bantuan berupa sembako dan kebutuhan dasar, tetapi juga alat tulis sekolah untuk anak-anak. Karena kami percaya bahwa pendidikan, kunci untuk bangkit dari segala tantangan, bahkan di tengah bencana. Selain itu, kami juga mengadakan sesi motivasi untuk mendorong anak-anak agar tetap semangat belajar meski dalam situasi sulit.

Sesi motivasi ini dibagi menjadi dua tim. Tim Lazuardi memberikan motivasi dan pembelajaran untuk siswa RA Miftahul Barokah Gempol Cikadu, sementara tim dari AK Yasmin dan Aflatoun memberikan motivasi kepada siswa MTs Miftahul Barokah Gempol Cikadu.
“Kami ingin membangun kepercayaan diri para siswa agar selalu berani menyampaikan pendapatnya,” kata Sulistiyo. “Rata-rata, pendapat mereka ingin membahagiakan orang, membantu, bersedekah, bahkan ada jawaban siswa yang sama dengan prinsip kami, yaitu memberikan rasa bahagia kepada orang lain. Luar biasa.”
Kegiatan ini difokuskan pada pembelajaran yang menyenangkan dan berbagi kisah inspirasi. Melihat antusiasme anak-anak dalam menerima alat tulis, boneka, dan mendengarkan cerita-cerita motivasi menjadi momen yang tak terlupakan.
Kolaborasi antara AK Yasmin, Lazuardi, dan Aflatoun bukan sekadar tentang memberikan bantuan. Ini adalah upaya nyata untuk menunjukkan bahwa di balik setiap musibah, selalu ada tangan-tangan yang siap menggenggam dan mengangkat. Bersama-sama, kami percaya bahwa Sukabumi tetap bisa belajar, tetap bisa tumbuh, dan tetap bisa bermimpi.
Perjalanan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari langkah-langkah kecil untuk membuat perubahan besar. Semoga semangat ini terus tumbuh dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk bergerak bersama, mendukung pendidikan, dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Indonesia. Aym