Kemana pun pergi, Allah selalu menyertai kita. Dalam Qur’an Allah menyatakan, Aku lebih dekat dari urat lehermu. Dekat sekali bukan? Tapi, dekat tidak berarti ada di hati. Jika anda naik kereta atau bus, betapa banyaknya orang yang ada di sekeliling kita. Bahkan badan kita sampai tergencet di kereta jurusan Bogor-Jakarta Kota. Lantas apakah mereka dekat di hati kita? Tidak. Mereka hanya dekat. Tapi tidak berada di hati kita. Sama halnya, jika kita berada dalam jangkauan WIFI, tapi kita tidak meng-connect-kan gadget kita, maka sinyal WIFI tak akan berguna. Beda seandainya kita connect-kan, maka sinyal tersebut akan masuk ke gadget kita, selanjutnya kita bisa membuka internet.
Dekatnya Tuhan dengan manusia, gambarannya seperti WIFI dan sinyal internet di gadget kita. Jika kita tidak meng-click connect, maka sinyal WIFI pun akan sia-sia. Begitu juga kedekatan Allah kepada kita jika kita tidak meng-connect-nya, juga sia-sia. Padahal, Tuhan sangat dekat dan selalu hadir pada diri kita.
Bagiamana cara meng-connect Tuhan yang selalu ada di dekat kita? Zikir. Itulah aplikasi untuk meng-connect Allah. Dengan zikir manusia akan terkoneksi dengan Allah, dan Allah pun meng-connect kita. Salat, menurut Imam Ghazali, hakikatnya adalah zikir. Ketika salat, manusia mengingat Allah. Dan Allah pun hadir di hati kita. Banyak orang yang mengeluh, kenapa Tuhan tidak pernah muncul dan berbicara dengan kita. Padahal Tuhan pun mengeluh, kenapa manusia tidak pernah menyadari Tuhan yang begitu dekat dan selalu mengajak bicara kepadanya.
Nah, dengan zikir inilah, kita meng-connect Tuhan dan bicara kepadaNya. Mintalah apa pun yang kita inginkan, niscaya Tuhan akan memberikannya. Tuhan tidak pernah bosan, bahkan senang, bila hamba-hambanya banyak meminta.
Masalahnya hidup ini memang sibuk. Urusan duniawi tak pernah berhenti dari bangun tidur sampai tidur lagi. Banyak orang lupa karena kesibukan tadi. Tidak hanya lupa pada dirinya, tapi juga pada Tuhannya. Imam Ghazali memberikan resep agar kita tidak lupa pada diri sendiri dan Tuhan, maka berzikirlah. Berzikir di tempat ramai dan bising yang melalaikan hati, justru sangat bagus. Allah menyukai hamba-hambanya yang berzikir ketika berada di tempat-tempat yang ramai dan melalaikan hati. Seperti di pasar, mall, bus, dan kereta api. Zikir di tempat-tempat seperti itu menjadikan Allah makin sayang kepada kita.
Anda pernah dengar korban jatuhnya pesawat Lion Air di Laut beberapa waktu lalu yang mayatnya masih utuh dan berbau harum? Itulah mayat yang cinta Allah dan selalu berzikir. Allah mengistimewakannya. Mayat yang kambang kampul di laut sekian hari masih utuh jelas tidak logis. Tapi Allah Maha Kuasa. Kehendaknya mutlak dan akan terjadi tanpa pertimbangan logika.
Berzikir itu pahalanya besar sekali, tulis Imam Ghazali. Allah akan menyelamatkan siapa pun yang selalu connect denganNya. Selamat dari bencana, dari penipuan, dari godaan iblis, dari nafsu angkara murka, dan lain-lain. Di New York, ada seorang gadis muslim yang selamat dari perkosaan brandalan karena selalu berzikir. Di Yogya, ada seorang mahasiswa selamat meskipun motornya hancur tertabrak mobil karena rajin berzikir. Ia selamat karena selalu connecting Allah. Benar! Tidak ada satu titik pun di atas bumi yang aman kecuali ada perlindungan Allah. Karena itu, ayo, kita selalu berzikir untuk meng-connect Allah di mana pun dan kapan pun. SUBHAANALLAH WALAAILAAHA ILLALLAH ALLAAHU AKBAR!